Rabu, 25 September 2013

THE CONJURING



Film horror terbaru The Conjuring disebut-sebut berdasarkan kisah nyata. Apakah benar atau hanya trik menggapai box office?

Sebaiknya, kita awali dulu dengan sinopsis film tersebut. Dikisahkan pada tahun 1971, suami-isteri Roger dan Carolyn Peron pindah ke sebuah rumah pertanian tua di Harrisville, Rhode Island dan memboyong lima putri mereka. Di hari pertama pindah, semua tampak baik-baik saja kecuali anjing mereka yang terus menyalak dan takut masuk ke rumah.


Setelah makan malam, anak-anak mereka bermain hide-and-clap (semacam petak umpet) dan secara kebetulan, salah satu putri Roger menemukan ruang bawah tanah. Akhirnya setelah semua pergi tidur, Roger pun memeriksa ruangan tersebut. Sementara istrinya, Carolyn terus mengeluh karena anjing mereka tetap bertahan di luar semalaman dan terus menggonggong tak henti.

Pagi harinya, Carolyn bangun dengan memar aneh di tubuhnya. Lebih mengerikan lagi, anjing mereka ternyata sudah tewas di luar. Sejak itu teror hantu di rumah ini pun dimulai. Seperti misalnya pintu yang membuka-menutup sendiri, suara orang bertepuk tangan tapi tak ada penampakan, sampai serangan semakin memuncak ketika Carolyn terkunci di ruang bawah tanah dan roh jahat berupa wanita tua menyerang putri sulungnya.

Keluarga ini pun akhirnya meminta bantuan pasangan paranormal Lorraine dan Ed Warren (diperankan Vera Farmiga dan Patrick Wilson).

Nah, inilah yang jadi pertanda bahwa film The Conjurings diangkat dari kisah nyata.  Lorraine dan Ed Warren adalah paranormal (demonologist) yang cukup populer di Amerika.  Tahun 1952, mereka mengklaim telah meneliti 10.000 kasus paranormal. Mereka juga menulis sejumlah buku tentang investigasi paranormal dan hantu-hantu.

Pasangan paranormal Ed Warren dan Lorraine

Ed telah meninggal tahun 2006 lalu. Kabarnya, istrinya Lorraine masih aktif sebagai paranormal dan membangun Museum Ilmu Gaib di belakang rumah mereka di Monroe, Connecticut.

Kalau Anda pernah menonton filmThe Amityville Horror, itu juga berdasar kisah Lorraine dan Ed Warren.

Kembali ke kisah keluarga Perrons, Lorraine yang ikut menyaksikan premier film The Conjuring mengisahkan lagi, "Aku ingat tempat-tempat itu sangat buruk seperti gudang kotoran. Aku ingat suamiku pergi menuruni tangga ke ruang bawah tanah. Kami juga bertemu dengan profesor Conn dari sebuah universitas di New Haven, yang ingin melihat apa yang terjadi di rumah Perron."

Beberapa pihak seperti Steven Novella dari New England Skeptical Society meragukan semua aksi paranormal Ed Warren dan Lorraine, apalagi sehubungan dengan film The Conjuring. Entah, aksi supranatural memang terkadang sulit dibuktikan secara logis. Sekarang pilihannya ada di tangan Anda, bila penasaran maka segera menyaksikan film The Conjuring yang digosipkan bakal jadi film horor paling menakutkan tahun 2013.

Minggu, 08 September 2013

Pada suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang dipanggil dengan nama Cinderella. Cinderella hidup bahagia dengan Ibu dan Ayahnya sampai Ibunya meninggal. Merasa bahwa Cinderella membutuhkan gambaran seorang ibu di hidupnya, Ayah Cinderella menikah lagi dengan seorang perempuan yang mempunyai dua anak perempuan kandung.
Sayangnya, Ayah Cinderella meninggal dan dia hanya tinggal dengan saudara-saudara tiri dan ibu tirinya. Mereka sangat suka memerintah, dia harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga.
Suatu hari undangan menuju aula datang kepada keluarga itu. Raja mengundang untuk semua wanita yang dapat dipilih di dalam kerajaan untuk mencarikan Pangeran seorang isteri. Saudara – saudara tirinya tidak mengijinkan dia pergi. Cinderella sedih. Saudara – saudara tirinya pergi ke aula itu tanpa dia.
Untungnya, Ibu Peri datang dan membantunya untuk datang ke aula dengan bantuan lambaian tongkat ajaib, yang membantu Cinderella menyiapkan diri untuk pergi ke aula itu. Ibu Peri memperingatkannya sihir itu akan berakhir dengan segera pada tengah malam, maka dia harus meninggalkan aula sebelum itu.
Di aula semua orang-orang kagum ketika Cinderella tiba. Kemudian Pangeran mengajak Cinderella untuk menari. Ia jatuh cinta kepadanya. Tanpa disadari, bintang jam untuk menunjukkan itu adalah tengah malam. Cinderella dengan tergesa-gesa berlari pergi menjatuhkan salah satu sepatu kaca yang dipakainya. Cinderella bebas, tidak ada apapun yang tertinggal dari malam itu, kecuali salah satu sepatu kaca, yang tidak berubah bentuk.
Pangeran memerintah agar cintanya ditemukan dengan menggunakan petunjuk sepatu yang aneh, dan Adipati dikirim di wilayah sekitar untuk menemui setiap anak perempuan di dalam wilayah untuk mencoba memakai sepatu kaca itu dan melihat jika itu sesuai.
Secepatnya Adipati menjangkau tempat kediaman Cinderella, tetapi dia tidak terlihat dimanapun. Para saudara perempuan tirinya yang dengan kebingungan mencoba sepatu kaca itu agar cocok supaya mendapatkan sayembara pernikahan itu, tetapi tidak ada dari mereka yang cocok. Adipati baru akan meninggalkan tempat ketika Cinderella yang akhirnya nampak. Ia meminta pesuruh untuk mengeluarkan sepatu kaca itu, namun ibu tiri di suatu detik terakhir mencoba untuk mencegah, anak tiri perempuannya dari berbagai hal lebih baik, menyebabkan pesuruh jatuh ketika berjalan, dengan begitu hancurlah sepatu yang mudah pecah menjadi berkeping - keping. Namun perempuan yang angkuh tidak pernah menyangka bahwa Cinderella mengeluarkan sepatu kaca lainnya, yang sesuai dengan ke kaki Cinderella dengan sempurna.
Segera, lonceng perkawinan berbunyi, Cinderella menikah dengan pangerannya, dan mereka hidup dengan bahagia selama - lamanya.